PENGETAHUAN manusia sangat terbatas kepada hakikat dunia ini. Terlalu banyak keindahan yang menipu. Banyak pula kepahitan yang sebenarnya adalah pintu kebahagiaan. Namun mata manusia tertutupi oleh hijab-hijab dunia dan tidak bisa mengetahui hakikat sebenarnya.
Allah berfirman,
“Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqoroh 216)
Dikisahkan ada seorang wanita yang amat miskin. Dia hidup bersama anak-anaknya yang masih kecil. Pekerjaannya adalah memintal bulu domba menjadi benang untuk dijual kembali.
Hari itu dia membeli makanan pokok dan bulu di pasar untuk dia jadikan menjadi benang. Setelah selesai memintal, dia menaruh benang yang sudah jadi untuk siap dijual. Tiba-tiba ada seekor burung gagak yang mengambil benangnya itu. Sementara hanya itulah satu-satunya barang berharga yang ia miliki untuk dijual.
Dengan wajah marah dan kecewa dia mendatangi Nabi Daud as dan berkata, “Wahai Nabi Allah, bukankah Allah itu adil?” “Ya, Allah itu adil.” Jawab Nabi Daud as.
Kemudian wanita ini bercerita, ”Aku adalah seorang janda yang memiliki anak-anak yatim. Hidupku sangat kekurangan. Satu-satunya harta yang kumiliki hanyalah benang yang akan ku jual ke pasar. Namun tiba-tiba ada seekor gagak datang dan mencuri benangku itu. Lalu dimana keadilan Allah?” Lalu dia berkata, “Aku tidak tahu lagi apa yang harus aku perbuat !”
Mendengar itu Nabi Daud terdiam dan berpikir. Beberapa saat kemudian, ada 10 orang yang datang untuk menemui beliau.
Mereka berkata, “Demi Allah, sebelumnya kami berada di atas perahu di tengah lautan. Tiba-tiba perahu kami rusak dan hampir menenggelamkan kami. Lalu kami bernadzar satu per satu untuk bersedekah sebanyak 10 dinar jika Allah menyelamatkan kami. Tiba-tiba ada gagak yang terbang dan menjatuhkan sesuatu. Ternyata dia menjatuhkan benang dan kami dapat memperbaiki perahu kami dengan benang itu. Dan kami pun selamat.”
Kemudian mereka memberikan uang itu kepada Nabi Daud as. “Dan inilah uang sesuai nadzar kami untuk disedekahkan. ”Nabi Daud as berkata, “Berikanlah pada wanita ini.”
Kemudian beliau berkata, “Ini merupakan wujud dari Kasih sayang Allah dan Keadilan-Nya. ”Coba bayangkan harga benang yang amat murah bisa menghasilkan untung yang berlipat ganda ketika Allah telah Berkehendak. Masih adakah yang enggan untuk berbisnis dengan Allah?
“Karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah Menjadikan kebaikan yang banyak padanya.” (An-Nisa’ 19) []