Akar Bajakah, Obat Kanker Payudara Ini Ditemukan Oleh Siswi Indonesia

[ad_1]

“Akar dari pohon Bajakah tidak hanya mampu menyembuhkan kanker. Tumbuhan tersebut juga dapat digunakan untuk mencegah dan menyembuhkan tumor ganas, mengurangi radikal bebas dalam tubuh, menangkal radikal bebas, serta meningkatkan kesehatan dan sistem kekebalan.”

Kisah sukses Aysa (Aysa Aurealya Maharani) dan Anggi (Anggina Rafitri) berawal dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah mereka. Saat itu semua siswa jurusan ilmu pengetahuan alam (IPA) diminta menerapkan ilmu yang telah dipelajari sehari-hari.

“Waktu itu kami mencari ide, bahan apa yang bisa diteliti untuk ekstrakurikuler,” ucap Aysa. Lantas ia teringat pada nenek temannya yang sembuh dari kanker payudara setelah mengonsumsi Akar Bajakah selama tiga bulan.

Pohon bernama Bajakah adalah tumbuhan khas Kalimantan Tengah (Kalteng). Memang warga yang tinggal di pedalaman sana sering memanfaatkan tetumbuhan untuk mengobati berbagai penyakit. Termasuk tumbuhan Bajakah ini.

Dua siswi SMAN 2 Palangka Raya, Aysa dan Anggi saat menampilkan karya ilmiah di Seoul, Korea Selatan, 25-27 Juli 2019 (Kalteng Pos)

Aysa dan tim ekstrakurikuler lantas berburu tumbuhan itu. Mereka mencari sampel di Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya.

Aysa juga menemui nenek pengonsumsi Akar Bajakah dan warga pedalaman yang turut mengonsumsi akar tersebut.

“Orang-orang pedalaman ini meyakinkan kami bahwa Akar Bajakah bisa menyembuhkan kanker payudara. Banyak yang telah membuktikan,” terang perempuan yang lahir pada 15 Januari 2002 itu.

Siswa-siswi SMAN 2 yang tergabung dalam tim akhirnya mengambil contoh akar dan mengirimkan ke laboratorium Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kota Banjarmasin.

Uji Coba Dengan Tikus Putih

Hasil uji lab membuktikan bahwa Akar Bajakah memiliki kandungan berlimpah yang mampu menyembuhkan kanker payudara. Kandungan itu antara lain saponin, alkoloid, steroid, terpenoid, flavonoid, tanin, dan fenolik.

Uji lab pada mencit yang diberi sel tumor hingga beberapa hari sel tumor berkembang. lalu diberi Akar Bajakah dan sel tumor hilang. (Aiman / Kompas TV)

Zat-zat tersebut juga diyakini dapat menyembuhkan tumor ganas. Kabar itu langsung direspons Aysa dan teman-temannya. Mereka mengolah akar tersebut menjadi bubuk.

Proses pembuatannya sederhana. Akar Bajakah dikeringkan terlebih dahulu. Dapat secara manual dengan sinar matahari atau menggunakan oven. Lalu ditumbuk dengan alat tumbuk manual ataupun mesin blender.

“Kami menggunakan alat manual karena belum memiliki alat,” ucap gadis berkulit cerah itu. Bubuk tersebut lantas dikemas mirip teh.

“Mengonsumsinya cukup diseduh layaknya minum teh dengan takaran 1 gram bubuk Akar Bajakah dicampur dengan 500 mililiter air,” jelasnya.

Uji coba dilakukan selama kurang lebih tiga bulan. Mereka memberikan ramuan Akar Bajakah tersebut kepada mencit atau tikus putih. Ternyata, selama sekitar dua minggu, sel tumor yang ada di tikus putih menghilang.

“Bahkan, tikus itu dapat tumbuh besar dan berkembang biak. Sel tumor yang sebelumnya positif, menjadi nol sentimeter,” cerita Anggi, sapaan Anggina Rafitri, yang saat itu juga sedang bersama Aysa.

Akar Bajakah (Bajakah roots) setelah dipotong.

Pemenang Hasil Karya Ilmiah Di Bandung

Keberhasilan tersebut akhirnya dikemas menjadi karya ilmiah untuk mengikuti lomba Youth National Science Fair 2019 (YNSF) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Pemenangnya akan dikirim ke Korea Selatan (Korsel) mewakili Indonesia.

“Di UPI kami mempresentasikan hasil karya ilmiah itu bersamaan dengan beberapa sekolah seluruh Indonesia. Jangankan berpikiran ke Korea, berpikir menang melawan sekolah-sekolah se-Indonesia saja belum tentu,” lanjut perempuan yang lahir di Kota Palangka Raya pada 16 Desember 2002 itu.

Melihat penampilan sekolah-sekolah se-Indonesia membuat mereka sedikit minder. Namun, mereka tetap bersemangat dan percaya diri.

“Tak disangka, kami menjadi perhatian dan menjadi juara, meraih medali emas, terbaik se-Indonesia,” kenang Anggi dengan bangga.

Beginilah habitat pohon Bajakah yang tumbuh di hutan liar Kalimantan Tengah. Dari akarnya, ditemukanlah obat kanker oleh siswi SMA, Aysa (Aysa Aurealya Maharani) dan Anggi (Anggina Rafitri). (Aiman / Kompas TV)

Dapat Medali Emas di Olimpiade Penemuan Kreativitas Dunia

Sukses di Bandung, mereka akhirnya terpilih mewakili Indonesia untuk tampil pada ajang Olimpiade Penemuan Kreativitas Dunia atau World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Kali ini rival mereka adalah perwakilan dari 22 negara sedunia.

Beban baru makin terasa di pundak mereka. Sebab, mereka kini tak hanya membawa nama sekolah, tapi juga nama negara. “Rasa waswas terasa lebih dibanding sebelumnya. Lantaran yang kami lawan 22 negara,” lanjutnya.

Namun, Aysa dan Anggi tak mau kehilangan rasa percaya diri. Keduanya ingin membuktikan bahwa anak-anak Kalteng mampu bersaing di tingkat internasional. Anak-anak Kalteng dapat dikenal masyarakat dunia.

“Kami hanya menampilkan yang terbaik. Kami sudah berusaha. Kami pasrahkan kepada Tuhan, menang atau kalah itu wajar,” tuturnya. Untuk kali kedua, mereka mendapat kejutan yang tak disangka. Sebab, karya mereka diumumkan sebagai juara tingkat dunia. Mereka meraih medali emas!

Sertifikat dan Medali Emas yang diraih oleh dua siswi SMAN 2 Palangka Raya Aysa dan Anggi saat menampilkan karya ilmiah di Seoul, Korea Selatan, 25-27 Juli 2019

“Tidak menyangka bisa mengalahkan 22 negara. Kami senang karena bisa membuktikan bahwa anak-anak Kalteng dapat berkreasi dan berinovasi. Mampu bersaing dengan anak-anak di luar Kalteng, bahkan luar negeri,” bebernya.

Dua siswi SMAN 2 Palangka Raya itu berharap kekayaan alam di tanah Dayak dilestarikan dengan baik.

Bila perlu, lanjut mereka, dibudidayakan dan dikembangkan menjadi obat yang beredar luas.

“Kami inginnya penemuan ini dikembangkan dan diketahui masyarakat luas,” ucapnya.

Menurut Anggi, Bajakah tidak hanya mampu menyembuhkan kanker. Tumbuhan tersebut juga dapat digunakan untuk mencegah dan menyembuhkan tumor ganas, mengurangi radikal bebas dalam tubuh, menangkal radikal bebas, serta meningkatkan kesehatan dan sistem kekebalan.

Untuk Jadi Obat Kanker, Akar Bajakah Harus Melewati Fase-fase Ini

Tumbuhan sebagai obat yang dipastikan bisa menyembuhkan kanker manusia itu haruslah berhasil melewati beberapa fase uji klinis terhadap manusia terlebih dahulu. Dilansir dari situs resmi Cancer Research UK, 13 Ferbuari 2019; berikut adalah lima fase dari uji klinis obat untuk kanker pada manusia.

Pada fase ini, ujicoba dilakukan pada sekelompok kecil partisipan, biasanya sekitar 10-20 orang, dengan banyak tipe kanker.

Tes ini mengujikan calon obat dalam dosis yang rendah untuk mengecek apakah berbahaya atau tidak. Pada fase ini, penelitian tidak perlu dilakukan secara acak atau partisipannya dikelompokkan secara acak.

Tidak jauh berbeda dengan fase 0, pada fase ini jumlah orang yang dijadikan sampel tes masih dalam kategori kecil, sekitar 20 sampai 50 orang dengan banyak tipe kanker.

Tujuan dari fase ini yaitu menemukan efek samping dan bagaimana obat bereaksi di dalam tubuh orang-orang yang diuji. Sama seperti fase 0, para partisipan dalam uji klinis fase 1 tidak perlu dikelompokkan secara acak.

Jumlah partisipan fase ini masuk dalam kategori sedang, dengan melibatkan puluhan orang atau bahkan lebih dari 100 orang. Biasanya uji klinis fase 2 dilakukan untuk satu atau dua tipe kanker, meski kadang bisa lebih dari itu.

Fase ini dilakukan dengan maksud menemukan efek samping dan seberapa efektif terapi bekerja. Tidak seperti fase 0 dan 1, fase 2 biasanya dilakukan secara acak.

Fase 3 memiliki sampel besar yang melibatkan ratusan atau ribuan orang. Biasanya, pengujian hanya untuk satu tipe kanker, walaupun sesekali ada yang lebih dari satu.

Tujuan pada fase ini yaitu membandingkan terapi terbaru dengan terapi standar yang biasanya dilakukan. Sampel biasanya dikelompokkan secara acak.

Uji coba fase 4 biasanya dilakukan dengan sampel partisipan yang berukuran medium atau besar. Biasanya dilakukan untuk satu tipe kanker atau sesekali lebih. Gunanya untuk manfaat jangka panjang dan efek samping dari terapi yang baru, sehingga uji coba tidak dilakukan secara acak.

Jika sudah melewati fase-fase tersebut, maka Akar Bajakah bisa resmi sebagai obat pembunuh kanker yang pasti dapat diandalkan di planet ini.

Akar Bajakah

Pohon Bajakah adalah tumbuhan asli Kalimantan Tengah dan keberadaannya sudah mulai susah untuk dicari. peneliti masih menyangsikan apakah jika tanaman Bajakah ini dibudidayakan atau ditanam di tempat budidaya, manfaatnya tetap sama. Hal itu mengingat unsur hara pada tanah di hutan berbeda dengan tanah di perkebunan atau di tempat budidaya.

Namun jika mau, bisa saja unsur hara di tempat budidaya disamakan dengan unsur hara di habitat alamnya. Caranya dengan mengambil sempel atau contoh tanah di tempat Bajakah tumbuh. Kemudian sempel itu diuji di laboratorium untuk mengetahui zat apa saja yang ada di sampel tanah hutan. Lalu dibuatlah media tanam yang harus memiliki unsur hara yang sama untuk tumbuhan Bajakah yang akan dibudidayakan.

Setelah akar tumbuhan Bajakah dipotong-potong, kemudian akarnya dikeringkan, lalu diiris atau dicacah, kemudian dicampurkan air dan direbus, setelah itu didinginkan dan siap untuk dikonsumsi.

Cara pemanfaatannya untuk obat kanker adalah memotong bagian akarnya menjadi hanya sepanjang kira-kira 20 cm. Kemudian akar tersebut dijemur atau dikeringkan dengan sinar matahari. Setelah kering kemudian potongan akar itu dicacah atau diiris, atau dapat juga menjadikannya lebih halus dengan cara ditumbuk atau di blender menjadi serbuk.

Untuk mengkonsumsinya, bubuk atau irisan akar tersebut direbus dengan air di atas api kecil selama sekitar 30 menit, atau setelah larutan kimia alami dalam akar bajakah larut dalam air rebusan, yaitu warna air rebusan hingga menjadi coklat atau kekuningan, seperti air teh, kemudian dikonsumsi oleh penderita kanker secara teratur.

Ramuan tumbuhan Bajakah ini sudah terkenal oleh para tetua adat di Kalimantan tengah, dan juga dipakai oleh penduduk lokal sebelumnya, tak hanya untuk kanker tapi untuk sakit lainnya karena kandungan anti-oksidannya yang tinggi.

Dalam beberapa kasus penderita kanker sebelum dilakukan penelitian ini, pasien dengan kanker payudara hingga Stadium-4, dimana payudara sudah mengeluarkan nanah dapat sembuh total!

Para peneliti akan merahasiakan lokasi atau wilayah tempat pohon yang luar biasa ini tumbuh. Hal ini dilakukan untuk menghindari eksploitasi besar-besaran oleh orang-orang atau pihak-pihak yang tak bertanggungjawab, agar tumbuhan ini dapat tetap terjaga di habitatnya dan juga untuk menjaga kelestarian hutan di wilayah yang dirahasiakan itu. (2019 IndoCropCircles.com)


VIDEO:

Siswa Juara Dunia Penyembuh Kanker:


Artikel Lainnya:

Heboh Pil Kontrasepsi Pria Ditemukan Ilmuwan Indonesia, Perusahaan Farmasi Besar “Ngiler”

Buah Sirsak, Pembunuh Kanker Yang Khasiatnya Disembunyikan Pabrik Obat!

Informasi Yang Selama Ini Disembunyikan: Biji Anggur Sebagai Obat Anti Kanker!

Fakta Ganja: Obat Kanker Masa Depan!

[KEKUATAN PIKIRAN] TERKUAK: Hebat! Kanker Sembuh Total Hanya Dalam 3 Menit!!

Inilah “Ayahuasca”, Tanaman Hutan Amazon Yang Mampu Bunuh Kanker!

Inilah 6 Makanan Jahat Utama Biang Keladi Penyebab Kanker

Enzim Pemicu Kanker Prostat & Payudara Telah Teridentifikasi

KANKER PAYUDARA: Fakta Terselubung, Cara Deteksi, Hindari dan Gejala serta Makanan Yang Memicunya

Ilmuwan: Jahe, Obat Kanker Prostat & Kanker Leukemia!

Buku Medis Tua 1765: “Biji Makasar” Obat Kanker, Parasit, Disentri dan Malaria

Hanya Dengan Antibiotik, Gadis 8 Tahun Bantu Temukan Obat Kanker

Bawang Putih Mentah Turunkan Risiko Kanker Paru-Paru Hingga 44 Persen!

Kanker Stadium-4, Gadis Cilik ini Sembuh Karena Terapi Alkalis Memakan Sayur dan Buah

Wow! Cacing Nematoda Bisa Deteksi Kanker Dini Dengan Akurasi 95%

Zat Dalam Minyak Zaitun Extra Virgin Bisa Bunuh Kanker Dalam 30 Menit

Tanpa Obat, Ternyata Protein di Tubuh Manusia Bisa Hancurkan Kanker

Misteri Hubungan Kopi Sebagai Penyembuh Kanker

Bahaya Fluoride Dalam Air Minum: Picu Kanker & IQ Rendah

Wow! 98 Juta Rakyat Amerika Telah Terinjeksi Oleh Virus Kanker!

Bahaya GMO Picu Kanker: Indonesia Harus Cegah! Tanaman Trans Genetik Membahayakan Kesehatan


https://wp.me/p1jIGd-9Aq

((( IndoCropCircles.com )))

[ad_2]

Source link

Sang Pembelajar

Related Posts

Tinggalkan Balasan