“Salah,” jawab wanita itu disambut tepuk tangan hadirin.
“Saudariku, apakah kamu percaya bahwa hanya ada satu Tuhan?” tanya Dr Zakir Naik.
“Iya,” jawab wanita ini disambut ucapan masya Allah dari Dr Zakir Naik dan tepuk tangan hadirin.
“Saudariku, apakah kamu percaya bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Tuhan?”
“Saya meyakini, cuman belum dapat memahaminya.”
Ketika ditanya mengapa? Ia pun menjelaskan alasannya. “Saya belum tahu sejarahnya dan belum mendalami.”
Karena keyakinannya belum utuh inilah Dr Zakir Naik belum mengajaknya bersyahadat.
Dr Zakir Naik pun menyarankannya untuk mempelajari siapa Nabi Muhammad. Dai yang telah mengislamkan ribuan orang ini merekomendasikan agar wanita tersebut mempelajari kaset-kasetnya tentang Nabi Muhammad, membaca sejarah Nabi Muhammad di antaranya Ar Rakhiqul Makhtum yang ditulis oleh Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh beberapa penerbit.
“Semoga dengan mempelajari sejarah Nabi Muhammad engkau mendapatkan pencerahan. Terima kasih, saudariku,” pungkas Dr Zakir Naik disambut tepuk tangan hadirin.
Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa beliau tidak seperti tuduhan segelintir orang yang menyatakan Dr Zakir Naik memaksa orang untuk bersyahadat.