dakwatuna.com – Prasangka buruk terhadap orang lain, atau yang lebih kita kenal dengan Su’uzhan, banyak dari kita yang belum mengetahui, apa sih sebenarnya su’uzhan itu? Su’uzhan ialah berprasangka buruk terhadap orang lain, lawan dari kata su’uzhan sendiri adalah Husnuzhan yang artinya berbaik sangka. Dalam pandangan islam sendiri, berburuk sangka sangat dilarang oleh Allah SWT
Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” (Al-Hujurat:12)
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Dari Abu Hurairah ra ia berkata Rasulullah SAW bersabda”: “Jauhkanlah diri kamu daripada prasangka (jahat) karena prasangka (jahat) itu sedusta-dusta omongan (hati)”. (HR Muttafaq Alaih).
Allah SWT beserta Rasulnya melarang kita, sebagai hamba serta umatnya untuk berprasangka buruk terhadap orang lain, dikarenakan sifat buruk sangka ini dapat menggoyahkan iman seorang mukmin, bahkan dapat memutus tali silaturrahim, entah itu dengan kerabat, tetangga, atau dengan keluarga sendiri.
Secara personal sifat buruk sangka itu sendiri dapat membuat seseorang menjadi curiga terhadap orang lain, dan dapat membuat dirinya tidak nyaman apabila bersama dengan orang lain. Akibat dari buruk sangka sendiri dapat menimbulkan pikiran negatif pada diri seseorang, dan hal tersebut pastinya berdampak buruk terhadap orang tersebut. Orang yang memiliki sifat buruk sangka, akan selalu dipenuhi rasa curiga dan was-was. Su’uzhan adalah sebuah penyakit hati, yang sering di alami oleh kaum Muslimin saat ini, dampak yang ditimbulkan dari berburuk sangka ini ialah: saling memfitnah satu sama lain atau saling menyalahkan satu sama lain, padahal kita tau bahaya dari fitnah itu sendiri.
Rasulullah SAW besabda yang artinya: “Syaitan akan menghantar tentara-tentaranya untuk memfitnah manusia, manusia yang lebih tinggi kedudukannya akan mendapat fitnah syaitan yang lebih hebat. Syaitan akan dating kepada seseorang kamu dan berkata: “siapakah yang telah menjadikan kejadian ini? Siapakah yang telah menjadikan kejadian ini? Sehingga syaitan akan berkata: “siapakah yang telah menjadikan tuhan kamu?”. Apabila perkara ini berlaku kepadamu maka mintalah perlindungan dengan Allah daripada syaitan yang direjam.” (HR Bukhari dan Muslim).
Salah satu cara untuk menyembuhkan penyakit buruk sangka adalah dengan menumbuhkan sifat Tabayyun kedalam diri kita,
Semoga Allah SWT, mengampunkan segala dosa dan khilaf kita, dan semoga kita dijauhkan dari sifat su’uzhan. Amiin ya rabbal’alamin. (dakwatuna.com/hdn)
Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya
Beri Nilai: