[ad_1]
Tim arkeolog Universitas Indonesia (UI) meneliti penemuan situs kapal kuno di Desa Lambur, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi.
Ekskavasi atau penggalian situs kapal kuno yang disebut Kapal Zabag tersebut sedang dilakukan. Eskavasi kapal kuno tersebut melibatkan mahasiswa Universitas Jambi (Unja) dan warga masyarakat setempat.
Karena memasuki pertengahan musim kemarau, eskavasi kapal kuno itu bisa dilakukan menyusul kondisi lokasi penemuan kapal kuno tersebut kini dalam keadaan kering.
Situs Galangan Kapal Tertua di Asia Tenggara
Ketua Tim Arkeolog Universitas Indonesia (UI) Dr Ali Akbar, SS, M Hum yang memimpin ekskavasi Kapal Zabag di Desa Lambur I, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjangjabung Timur, Provinsi Jambi menduga temuan di lokasi itu merupakan galangan kapal tertua di Asia Tenggara.
Bukti-bukti sementara yang ditemukan, yakni posisi kapal yang terparkir. Kemudian ada kayu bulat di bawah geladak. Beberapa bagian kapal yang ditemukan juga terpisah, termasuk posisi gading kapal.
Kesimpulan sementara ini, Situs Kapal Zabag (kuno) ini, merupakan tempat pembuatan atau perbaikan kapal. Selama ini belum pernah kami temukan di Indonesia galangan kapal kuno, kecuali di Muara Sabak ini.
Menurut Ali Akbar, observasi situs kapal kuno di Muarasabak tersebut sudah dimulai sejak April 2018. Kemudian eskavasi situs kapal kuno itu mulai dilakukan 7 Agustus 2018 silam. Observasi dan eskavasi situs kapal kuno tersebut melibatkan 10 orang arkeolog, termasuk seorang arkeolog asal Italia.
Proses ekskavasi kapal kuno tersebut, sebagian konstruksi atau bentuk kapal kuno tersebut sudah tampak, di antaranya papan kapal, pasak kayu, tali ijuk, gading dan gerabah tanah.
Di sisi utara situs kapal kuno itu ditemukan tujuh papan. Papan-papan tersebut disambung dengan pasak kayu dan diikat dengan tali ijuk berwarna hitam. Dijelaskan, teknik pembuatan kapal dengan pasak kayu dan tali ijuk ini dikenal sebagai teknik pembuatan kapal di Asia Tenggara.
Perkiraan berasal dari Abad III sampai XIV Masehi
Bangsa-bangsa Asia Tenggara dan Nusantara sudah membuat kapal dengan teknik ini sejak abad III. Misalnya temuan kapal kuno di Sumbawa NTT, Palembang, Rembang, dan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dalam beberapa tahun silam.
Di daerah Ponti, Malaysia ditemukan juga pembuatan kapal kuno menggunakan teknik seperti ini. Teknik pembuatan kapal seperti kapal kuno di Muara Sabak ini juga pernah ditemukan di Filipina pada abad 13-14 Masehi.
Ali Akbar lebih lanjut mengatakan, situs kapal kuno di Muara Sabak tersebut sudah ditemukan dan dinyatakan menjadi peninggalan arkeologi penting sejak tahun 1997 silam. Namun karena kondisi situs kapal kuno tersebut cukup rapuh, maka situs tersebut sempat ditutup.
Menurut Ali Akbar, pihaknya belum bisa memastikan usia situs kapal kuno di Muara Sabak tersebut. Contoh atau sampel kayu kapal kuno tersebut sudah dibawa ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di Jakarta.
Perkiraan sementara, kapal kuno di Muarasabak tersebut berasal dari Abad III sampai XIV Masehi. Ukuran kapal tersebut diperkirakan mencapai lebar 5,5 meter dan panjang puluhan meter.
Situs Kapal Lebih Besar Dari Pinisi
Sementara itu, Chiara Nazarro, arkeolog maritime asal Italia yang turut dalam penelitian dan ekskavasi kapal kuno tersebut, mengatakan, situs kapal kuno di Muara Sabak tersebut sebuah situs kapal besar, bukan jenis perahu. Hal tersebut nampak dari kayu dan ketebalan papan.
“Perkiraan saya, situs kapal kuno di Muarasabak ini lebih besar dari kapal pinisi nusantara. Teknologi pembuatan kapal kuno tersebut sama seperti pembuatan kapal pinisi nusantara. Karena itulah saya tertarik meneliti temuan situs kapal kuno di Muara Sabak ini,” ujarnya.
Menurut profesor arkeologi dari Universitas Naple L’Orientale, Italia ini, dia sudah menemukan situs kapal kuno di Mesir dan Afrika. Namun temuan situs kapal kuno di Muara Sabak tersebut dinilai lebih besar.
Chiara Nazzaro lebih lanjut mengatakan, bentuk fisik kapal kuno yang terlihat saat ini diperkirakan baru bagian geladak kapal, haluan dan buritan. Bagian seluruh kapal belum terlihat.
Kemungkinan di lokasi tersebut ada dua perahu. Hal ini nampak dari temuan bagian ujung atau haluan kapal sekitar 24 meter sebelah timur dari lokasi temuan kapal kuno tersebut.
Tak Hanya Situs Kapal Zabag, Ada Situs Lainnya
Tidak jauh dari Situs Kapal Zabag, disana juga ada situs Siti Hawa. Di situs ini banyak ditemukan keramik tetapi periodenya lebih muda. Selain keramik juga ada bata-bata kuno yang tidak ditemukan di sekitar Kapal Zabag. Lalu ditemukan kayu bulian sebagai penanda kehidupan, sisa dayung, tungku dari tanah liat yang bisa dibawa-bawa.
Sabak nama kunonya adalah Zabag. Sudah dikenal pedagang Arab, Persia dan Cina sejak abad ke 7. Situs Kapal Zabag dikelilingi situs-situs lain saling terkait. Dan itu yang mungkin membuat bangsa-bangsa zaman dulu datang ke Sabak yang dahulu kala lalu lintasnya cukup padat.
Kapal Zabag yang ada di situs ini hilir mudik sampai ke Cina, Arab dan seterusnya. Temuan di Cirebon juga sama, disambung dengan pasak kayu dan diikat dengan ijuk tanpa logam dan mampu berlayar mondar-mandir dan membawa banyak muatan. Kapal ini mempunyai daya jelajah yang tinggi. Kapal yang digerakkan dengan layar, bukan dayung.
Tim juga sudah melakukan pemetaan di dasar sungai dan melalui udara. Dan ternyata di sekitar Situs Kapal Zabag ada alur sungai kuno. Kapal Zabag ini posisinya di darat, tetapi ada sungai melintas tidak jauh dari kapal. Ada mendernya dan tembus sampai ke laut dan ada sambungannya ke Sungai Batanghari.
Kondisi saat ini jarak dari Situs Kapal Zabag ke laut sekitar 20 km. Sungai kuno ini ukurannya cukup besar sehingga bisa dilalui oleh kapal yang besar. Jarak sekitar 100 meter di sini ditemukan kayu-kayu bulian yang dulu digunakan sebagai dermaga. Di situs Siti Hawa juga ada. Lalu di Kota Harapan ada juga kapal kuno jaraknya lima kilometer dari sini. (IndoCropCircles).
Pustaka:
Artikel Lainnya:
Geolog Teliti Info Kapal Kuno di Sumbawa
Ditemukan di Rembang: Perahu Tertua Abad-7 Zaman Mataram Hindu
‘Perahu’ Akhir Abad 17 Muncul Secara Misterius di Bawah Reruntuhan WTC
Misteri Jejak Kapal Selam U-Boat Nazi di Indonesia
Kapal Selam Zaman PD-II Milik Belanda Ditemukan di Perairan Kalimantan Setelah Hilang 70 Tahun
Misterius: Kapal Pencari MH370 Sempat Hilang 3 Hari Di Tengah Laut!
Misteri Kapal “SS Ourang Medan” : Semua Kru Tewas Kaku, Mata Melotot, Dengan Muka Ketakutan!
Inilah Bangkai Kapal “San Jose” Dengan Harta Karun Senilai Rp. 13 Trilyun!
Sejarah Bisu: USS Liberty, Kapal Perang AS Yang Dibombardir Israel, 34 Tewas Ratusan Luka
Kapal Selam AS Ini Dicurigai Berperan Sebagai Pembuat Tsunami Aceh
Misteri Tenggelamnya Kapal Titanic Karena di Sabotase!
Ada Ratusan Ton Harta Karun Kapal Karam Seantero Indonesia!
[True Story] Andrea Gail, Kapal Nelayan Yang Karam di Film “The Perfect Storm”
((( IndoCropCircles.com )))
[ad_2]
Source link