[ad_1]
Aplikasi atau software jenis browser atau peramban Google Chrome memindai atau men-scanning semua file di komputer Anda, termasuk foto pribadi, hingga dokumen elektronik penting atau yang disebut sebagai spreadsheet, yaitu data yang disusun dalam baris dan kolom grid dan dapat dimanipulasi dan digunakan dalam perhitungan penting berupa word, exel dan sejenisnya.
Penemuan ini dilakukan oleh pakar keamanan jaringan internet atau cybersecurity dari New York, Kelly Shortridge. Dia melihat alat peramban Chrome yang ia pakai, sedang memindai file-filenya hingga masuk ke dalam folder di PC Windows-nya, ini sutau kegilaan yang melampai batas!
Shortridge membagikan pengalaman yang mengkhawatiran ini, bahwa hal itu juga dilakukan untuk mengumpulkan data Anda di media sosial. Lebih gilanya, kepala keamanan Google untuk Chrome menjawab bahwa ini bukan masalah. Ya, bukan masalah bagi mereka bahkan memiliki banyak keuntungan, tapi sangat bermasalah bagi pengguna Chrome!
Google telah mendapat kecaman karena banyak tindakan yang dipertanyakan akhir-akhir ini, dan kenyataan yang mengejutkan bahwa browser web mereka banyak digunakan.
Namun nyatanya, justru Google Chrome, sedang memindai komputer pribadi di seluruh penjuru dunia, dan tidak menyebalkan bagi para penggunanya karena mereka tidak mengetahuinya.
Jelas “Big Brother” ada di sini – dan tak terhitung jumlah orang yang mengundang kehadiran “browser otoriter” ini (dalam satu bentuk atau lainnya) sementara kelihatannya seperti tidak ada peramban lain yang lebih bijak.
“Big Brother” yang disebut oleh Kelly Shortridge, adalah istilah kegiatan dalam mengamati (observing) orang di dunia internet, dengan melakukan pengawasan (surveillance) secara diam-diam dengan memantau, mengikuti segala aksinya, tindakan, perilaku, dan sarana komunikasi yang mereka gunakan.
Pengawasan atau surveillance adalah memonitor atau melakukan pemantauan perilaku, aktivitas, atau perubahan informasi lainnya untuk tujuan memengaruhi, mengelola, mengarahkan, atau melindungi seseorang.
Kegiatan mata-mata ini dapat mencakup pengamatan dari jarak jauh dengan peralatan elektronik seperti kamera CCTV hingga pada masa ini melalui robot drone kecil berupa serangga, atau intersepsi informasi yang dikirim secara elektronik (seperti lalu lintas Internet atau panggilan telepon).
Kegiatan mata-mata ini juga dapat mencakup metode sederhana tanpa teknologi atau relatif rendah seperti melalui seorang agen intelijen (human intelligence agents) dan intersepsi pos (postal interception).
Kata “surveillance” berasal dari frasa Prancis untuk “mengawasi” (sur berarti “from above” atau “dari atas” dan veiller berarti “to watch” atau “menonton”) dan berbeda dengan perkembangan terbaru seperti sousveillance yaitu perekaman aktivitas oleh seorang partisipan dalam sebuah aktivitas, biasanya dengan memakai teknologi nirkabel portable kecil pribadi.
Memang, beberapa perusahaan terbesar di dunia (termasuk seperti Google dan Amazon serta banyak lainnya) terus mencari celah dan cara baru untuk menyerbu privasi pengguna internet sejagat.
Selain peramban web yang memata-matai, perangkat seperti Google Home dan Amazon Echo (dan Alexa) akan menjadi tempat dimana mata-mata untuk kepentingan perusahaan bahkan intelijen, tidak pernah ada sebelumnya.
Lebih buruk lagi, mereka telah meyakinkan kita untuk membeli atau mengunduh perangkat ini dengan gratis, dan menempatkan “mata-matanya” di dalam rumah kita.
Orang-orang telah percaya dan benar-benar membayar untuk “hak istimewa” mereka, namun justru untuk dimata-matai, sambil menutup mata terhadap total invasi privasi yang dilakukan Chrome demi “kenyamanan” dan mengikuti semua persyaratan dan petunjuknya. Sejauh ini, Google Chrome telah menjadi browser pilihan yang trendy, tetapi kadang tidak tanpa biaya untuk pengguna.
Sebuah laporan mengejutkan baru-baru ini juga mengungkapkan bahwa serangkaian “pembaruan” untuk Chrome memberikannya kemampuan untuk memindai semua file di dalam komputer Microsoft Windows.
Mungkin browser yang disebut “pro keamanan” ini memang menyarankan keamanan, tetapi ternyata, selimut keamanan Chrome mungkin hanya tipuan sehingga mereka dapat mengambil informasi Anda tanpa izin, untuk diri mereka sendiri.
Anda lihat, “Alat Pembersih Google Chrome” atau Chrome Cleanup Tool, diubah menjadi bagian wajib dari Google Chrome sejak tahun 2017, dan pengguna tidak pernah dibuat sadar akan fitur “intelijan” baru tersebut.
Ketika akan mengunduh Chrome Cleanup Tool atau Alat Pembersih Chrome, tertulis dengan jelas:
“This application will scan and remove software that may cause problem with Chrome”.
Yang dalam bahasa Indonesia: “Aplikasi ini akan memindai dan menghapus perangkat lunak yang dapat menyebabkan masalah dengan Chrome”.
Perangkat lunak atau software atau aplikasi yang dimaksud “dapat menyebabkan masalah dengan Chrome”, termasuk aplikasi anti-virus yang dengan selama ini justru menjaga file-file Anda dari “pihak luar” yang ingin mencuri melalui “backdoor” dan aman Anda gunakan, tapi TERNYATA Google Chrome tak menyukainya!
Jika Chrome mendeteksi adanya file atau aplikasi yang selama ini justru menjaga file-file dan sistim Windows Anda, maka akan muncul tampilan task untuk menghapus atau mencopotnya dengan tulisan: “Remove harmful software”.
Lalu diikuti dengan kalimat:
“Chrome found harmful software on your computer. Chrome can remove it and restore your settings to make your browser work normally again”.
Yang dalam bahasa Indonesia: “Chrome menemukan perangkat lunak berbahaya di komputer Anda (walaupun itu justru Anti-Virus yang menjaga PC Anda). Chrome dapat menghapusnya dan memulihkan pengaturan Anda untuk membuat peramban bekerja normal kembali”.
Hal ini adalah bukti yang menandakan, bahwa Chrome memang men-scan atau memindai perangkat komputer Anda yang didalamnya juga terdapat berkas atau file-file penting dan sangat pribadi milik Anda, TANPA Anda ketahui atau tanpa persetujuan dari Anda, mereka memindai dengan seenaknya.
Dengan begitu, maka terbukti bahwa Chrome TAK SUKA dengan Anti-Virus yang justru dapat menjaga sistim dan file-file pribadi Anda! Dengan alasan dapat “menghancurkan” (harmful). Ya, harmful untuk Chrome sendiri karena ia tak dapat memidai, bahkan bisa jadi justri Anti-Virus yang menghajar Chrome, karena dianggap malware!
Dalam kutipan ini dilaporkan oleh Information Liberation yang menjelaskan:
Dalam praktiknya, Chrome pada Windows melihat melalui komputer Anda untuk mencari malware yang menargetkan browser Chrome itu sendiri dengan menggunakan mesin antivirus ESET.
Jika menemukan beberapa malware (padahal justru anti-virus) yang dicurigai, kemudian ia mengirimkan metadata dari file tempat malware (anti-virus) disimpan, dan juga beberapa informasi sistem, ke server Google, tanpa Anda ketahui apalagi tanpa persetujuan Anda!
Barulah kemudian, meminta izin kepada Anda untuk menghapus file yang dicurigai jahat (bagi Chrome). Namun Anda dapat memilih untuk tidak mengirim informasi ke Google dengan membatalkan pilihan pada kotak centang “Detail laporan ke Google”.
Tapi, metadata file-file dan juga beberapa informasi sistem, sudah meluncur lebih dulu ke server Google! Dengan begitu, Google tetap atau sudah mendapati file-fila Anda.
Namun pemrakarsa Google mengklaim bahwa “fitur keamanan” yang baru dirilis ini tidak berisiko melanggar privasi pengguna. Tetapi faktanya, bahwa modus operasi browser web ini adalah memindai setiap file di komputer Anda secara harfiah, terutama dapat membuat kening Anda berkerut, karena Google Chrome memindai atau men-scanning semua file dan telah dilakukan hingga kepada file-file pribadi dan rahasia.
Tak hanya Google Chrome yang memata-matai
Sebagian besar pengguna tidak tahu bahwa Google Chrome akan melakukan “pelacakan rahasia” dalam komputernya, mungkin TERMASUK Anda ini – dan tentu saja tidak dapat diberikan izin eksplisit untuk pemindaian bagi penggunanya. Tapi sepertinya di masa Big Brother, izin untuk mengawasi massa telah tersirat.
Sayangnya, bukan hanya Google yang perlu Anda khawatirkan. Amazon Alexa juga mendapat kecaman karena memata-matai pengguna, dan paten baru justru menunjukkan masalah pada kebijaksanaan pengawasan oleh perusahaan terkait, yang justru hanya akan menjadikannya jauh lebih buruk.
Amazon baru-baru ini mengajukan paten untuk “algoritma sniffer suara”. Secara efektif, ini akan memungkinkan Alexa secara pasif mendengarkan percakapan rumah tangga Anda secara real-time, sambil menunggu untuk mengidentifikasi “kata pemicu” yang memberi wawasan Amazon ke rumah dan kehidupan Anda.
Beberapa bukti dari pengguna Google Chrome
Dylan Curran, seorang pengembang situs web (web developer) dari Irlandia, mengunduh file Google-nya sendiri dan dalam serangkaian tweet, mengungkapkan bahwa perusahaan Google telah memegang datanya (dan mungkin, semua orang dan pengguna) sejak tahun 2008.
Data selama lebih dari satu dekade itu termasuk setiap video YouTube yang ia saksikan, setiap tempat yang dia datangi, setiap situs web yang dia kunjungi di tahun lalu dan banyak lagi.
Jumlah file hingga 5.5 gigabyte sangat mengejutkan – yang dilaporkan setara dengan tiga juta dokumen Word! Wow!. Seiring dengan pengawasan otoriter mereka, Google telah berulang kali dipanggil untuk melakukan penyensoran.
Seorang pengguna Twitter, Kelly Shortridge dari Security Scorecard menangkap Chrome yang memindai file-nya dan mempostingnya ke Twitter di mana ia menjadi viral. Ia menulis dalam twitnya:
“Saya bertanya-tanya mengapa Canarytoken saya (folder file) terpicu & menemukan pelakunya adalah chrome.exe. Ternyata @googlechrome diam-diam mulai melakukan scan AV (Anti Virus) pada perangkat Windows pada musim gugur yang lalu. Wtf m8? Ini bukan sistem dir, lagipula juga, itu ada di Documents ”
Ia juga mengunggah screenshot dari komputernya, terdapat beberapa file chrome.exe milik peramban Google Chrome yang “mencurigakan” yang seharusnya letaknya tak disana, yaitu tak pada tempatnya, justru berserakan di dalam folder-folder miliknya:
Kemudian, Kelly Shortridge menulis lagi dalam cuitan dalam twitnya, agar ia mencopot atau uninstal Anti Virus miliknya:
“Saya juga sekarang bertanya-tanya apakah ini sebabnya kotak (folder) saya sering rusak ? saat saya googling untuk mencari kesalahan sebelumnya, sarannya adalah mencopot pemasangan AV (Anti Virus) dari pihak ketiga & sampai sekarang saya tidak berpikir bahwa saya memiliki satupun… ffs”
Karyawan Google, Justin Schuh, membalas cuitan Kelly Shortridge:
“Karena saya terus mendapatkan @’d: Alat Pembersih Chrome (Chrome Cleanup Tool / CCT) bukan AV dengan tujuan umum. Ini analog dengan Microsoft MSRT, tetapi hanya mencakup Chrome. Satu-satunya tujuan CCT adalah untuk mendeteksi dan menghapus perangkat lunak yang tidak diinginkan yang memanipulasi Chrome (lihat kebijakan).”
Justin Schuh adalah pakar keamanan di Google. Perlu diketahui bahwa Google mempekerjakan Schuh sebagai insinyur keamanan penuh waktu pertama untuk peramban Chrome pada tahun 2009.
Namun sebelum di Google, Schuh pernah bekerja untuk IBM, badan intelijen Amerika Sserikat NSA (National Security Agency), dan sebelumnya lagi yaitu pada tahun 1996, ia adalah anggota Korps Marinir AS, tulis businessinsider.com.
Justin Schuh telah bekerja cukup lama di bidang keamanan komputer untuk menyaksikan beberapa perubahan utama dalam dunia keamanan siber atau cyber secutity, terutama dalam masalah bagaimana industri telah berevolusi.
Kemudian, Kelly Shortridge dari Security Scorecard kembali membalas cuitan karyawan Google, Justin Schuh tersebut:
“Saya pikir itu sangat tidak jelas dari umumnya bahwa file non-sistem (yaitu file pribadi/profesional) juga akan dipindai ke arah itu (maksudnya ke arah folder-folder pribadinya dan folder sistim Windows). Saya sebenarnya benar-benar terkejut Anda belum pernah mundur dari perusahaan (jika mereka sadar)”
Karyawan Google tersebut, Justin Schuh, mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan:
“Hanya untuk menjadi sangat jelas, bahwa semua pemindaian dengan mesin pencari lokal yang asli— jadi tidak ada data dari pemindaian yang seharusnya meninggalkan sistem (yaitu sama sekali bukan “cloud” AV). Ini juga pemindaian yang jauh lebih sempit dan kurang invasif daripada AV / AM konvensional.”
Pelacakan file pribadi dengan cara pemindaian atau scanning oleh Google Chome tidak bisa dinonaktifkan!
Tidak suka file Anda dipindai tanpa izin Anda? Tapi ternyata hal buruk tersebut, tidak bisa dinonaktifkan! Seperti penjelasan dari karyawan Google, Justin Schuh, dari cuitannya:
“Koreksi: Saat ini tidak ada kebijakan perusahaan (Google) untuk menonaktifkannya (karena kebijakan perusahaan telah disalahgunakan dimasa lalu untuk membajak sistem konsumen) tetapi saya memiliki tim untuk menyelidiki solusinya agar mengatasi masalah perusahaan dengan lebih baik.”
Gunakan peramban atau browser lainnya yang lebih aman
Maka jika Anda menyukai Chrome tetapi tidak ingin Google memata-matai semua yang Anda lakukan untuk digunakan melawan Anda, unduh Iridium, yang memiliki kode yang sama dengan Chrome, namun tanpa semua hal mata-mata seperti yang dilakukan Google Chrome dan mengirim data Anda ke server Google.
Firefox, Brave, dan Vivaldi semuanya juga merupakan perambah (web browser) alternatif yang baik, lihat, “Cara Menghapus Data Google Anda (dalam bahasa Inggris).”
Jika Anda belum menonton konferensi terakhir Breitbart tentang intrik dan mata-mata politik Big Tech, tontonlah sekarang pada link ini: “Breitbart News Town Hall — Big Tech vs. Free Speech“(durasi 1 jam 45 menit).
Dalam beberapa tahun terekhir, memang “pengumpulan data pribadi” atau “menambang data” (data minning) banyak dilakukan oleh kaki-tangan perusahaan mata-mata di seluruh dunia.
Tak hanya mengganggu privasi, namun bagaimana jika data-data Anda disalahgunakan? Atau bagaimana jika data-data penting, apalagi data rahasia negara, dengan mudahnya dapat disedot, lalu dibocorkan untuk dipelajari?
Mulai sekarang copot atau uninstal-lah Google Chrome Anda, jika Anda merasa tak ingin di mata-matai, dilacak, dan akhirnya seluruh file pribadi Anda disedot ke server Google untuk diketahui oleh orang-orang.., yang Anda tak kenal, siapa mereka? Namun yang jelas, ada hubungannya dengan pihak intelijen internasional. (©IndoCropCircles.com)
Pustaka:
VIDEO:
Trick & Track! Google admits collecting location data from Android users
How much info is Google getting from your phone?
10 Reasons You Should Be AFRAID of GOOGLE
Artikel Lainnya:
Awas “Big Brother” Israel Sadap Telepon Anda!
Gila! Intelijen AS dan Israel Bisa Sadap Komputer Tanpa Koneksi Internet!
Wow! NSA Dapat Sadap Seluruh Ponsel Dunia
‘Cyber Forces’ Korea Utara Bisa Tembus 90% Pertahanan Internet Sejagad
[Cek Akun Facebook Anda] 87 Juta Data Pengguna Facebook Bocor!
Punya Akun Facebook Sama Saja Bekerja untuk CIA Tanpa Dibayar
Big Brother’s Watching You: Pengguna Internet Diawasi Intelijen
Wow!! Jutaan Data Pelanggan Telkomsel & Indosat Disadap NSA
Big Brother Indonesia? Provider Mulai Intai Pelanggan!
Peneliti: Awas! Smartphone Adalah Alat Sadap Yang Tak Anda Sadari
Edward Snowden : NSA, Project PRISM dan Illuminati Awasi Internet
Wow! Para Ahli Keamanan Ungkap Beberapa “Spy Cyber” Tingkat Tinggi
Tahukah Anda? Hardisk Komputer Anda Sudah Ditanam Spyware Oleh NSA?
CIA Bisa Ubah TV Jadi Alat Dengar Hingga Kendalikan Mobil Dari Jauh
[Peretasan Terburuk] Gary McKinnon Peretas NASA Dan Militer Temukan Teknologi Alien
11,5 Juta Dokumen Diretas! “Panama Papers” Bocoran Dokumen Terbesar Sejagat!
Gila, e-KTP Sudah Tak Aman! Seluruh Data Penduduk Indonesia “Diberikan” ke Pihak Asing
Wow! Ini Dia, 20 Virus Komputer Paling Berbahaya Dalam Sejarah Internet!
Unit Mustaribin, “Agen Penyamaran” Zionist Israel Yang Fasih Shalat & Puasa
((( IndoCropCircles.com | fb.com/IndoCropCirclesOfficial )))
[ad_2]
Source link